Paralayang, Menengok Teras Malang Dari Atap Batu


IMG_1089_2
Kota Malang dari puncak Kota Batu

“Hmm… Uadem pooool (dingin sekali)!”

Mungkin ungkapan itu yang akan terucap saat kali pertama menginjakkan kaki di kota Batu. Daerah yang berada di ujung barat kota Malang ini, memang memiliki suhu yang sangat dingin. Jajaran gunung Arjuno dan Anjasmoro yang menghadang kota ini, membuat daratan kota Malang dan Batu pada khususnya berada pada ketinggian rata-rata 700 hingga 1100 di atas permukaan laut. Bahkan, suhu yang ditunjukkan saat berada di kota ini bisa berkisar 15-19 derajat Celcius. Menggigil pokoknya.

Meski begitu, tidaklah sulit bagi pemerintah kota Batu untuk mengundang wisatawan. Sebaliknya, hawa yang sejuk dan atraksi wisata yang memadai, justru seakan menjadi magnet tersendiri bagi para pelancong. Nah, salah satu lokasi wisata alam yang banyak menjadi jujukan adalah Paralayang. Mulai usia remaja hingga orang dewasa bisa berkunjung ke sini.

Objek wisata ini terletak di daerah Songgoriti, sementara puncaknya berada di kawasan gunung Banyak. Beragam hal yang bisa ditawarkan saat kamu berwisata ke sana. Yang pertama tentu saja, aksi terbang dengan menggunakan paralayang itu sendiri. Tiketnya sih memang agak mahalan, khususnya untuk kantong mahasiswa. Tetapi jika kamu memiliki tekad yang bulat, bisa kok terbang dengan 4 lembar cepekceng alias empat ratus ribu aja.

Ada beragam paket yang ditawarkan, mulai basic hingga premium. Yang jelas, harga tertinggi yang dapat kamu bayar adalah enam ratus ribu, untuk awal tahun 2014 yang lalu. Kalau naik, kemungkinan tidak terlalu besar, mengingat kenaikan biaya tiket masuk biasanya hitungan tahun. Lantas, bagaimana jika tak naik paralayang?

Tenang, Ganks. Tak naik paralayang bukan berarti tak bisa masuk ke sana. Kamu masih bisa kok foto bareng sama temanmu. Apalagi jika datang rame-rame, jangan sampai kelewatan foto deh. Panorama alam pegunungan yang memukau, bisa menjadi penghibur lara kala tak bisa kesampaian naik paralayang.

IMG_0987_2
Negeri di Awan, Paralayang Kota Batu

Di sana kamu bisa menikmati indahnya kota Malang dari puncak kota Batu. Belum lagi, saat ada kabut yang datang, serasa menikmati sensasi negeri di atas awan lho. Tak hanya di siang hari, pemandangan ini bisa kamu nikmati pula saat malam hari. Gemerlap lampu kota tampak begitu indah saat dinikmati dari atap Batu ini.

Menjelang shubuh, kamu akan disuguhkan dengan keindahan sempurna kota Apel ini. Yups, panorama matahari terbit tampak begitu elok ketika menyinari daratan kota Malang. Gradasi warna tampak jelas, mulai dari oranye hingga seterang taburan ultraviolet. Sedikit agak lebay memang, tapi kamu akan merasakan apa yang tertulis ini berdasarkan penglihatanmu sendiri.

Tipsnya, bawa bekal yang cukup banyak jika memang budgetmu tak terlalu banyak. Di sana juga ada warung sih, tetapi seperti kebanyakan tempat wisata, mahal amat. Siapkan pula, kamera yang prima dan lebih dari satu kalau ada. Bila berniat untuk kamping, bawa tenda sendiri dan sekali lagi, bekal yang cukup.

Dan, yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah sampah. Jangan hobi meninggalkan warisan sampah di tempat wisata ya, Ganks. Pungut dan masukkan dalam kresek, kumpulkan dalam tempat pembuangan sampah yang tersedia. Hobi traveling boleh, tapi cinta lingkungan itu wajib hukumnya. Itung-itung untuk kelestarian anak cucu kamu juga kan.

So, stay happy and being go green as always. Happy holiday, Ganks.

Diterbitkan oleh

Iwan Tantomi

A strong walker who likes to travel and eat Indonesian foods. Also a professional editor, a blogger, a man behind the camera. And, wanna friendship with me?

Satu komentar pada “Paralayang, Menengok Teras Malang Dari Atap Batu”

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.